Sejarah Kimchi dari Korea dan Perkembangannya Hingga Saat Ini

Sejarah Kimchi dari Korea dan Perkembangannya Hingga Saat Ini

Sering dengar tentang kimchi atau bahkan Anda pernah memakannya, namun Anda pasti belum tahun mengenai sejarah kimchi dari Korea dan bagaimana perkembangannya hingga dikenal di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Kimchi sendiri merupakan makanan fermentasi terbuat dari sayuran-sayuran yang telah diasinkan lalu ditambahkan bumbu khas Korea. Jika di Indonesia, Kimchi sangat mirip dengan makanan acar sama-sama difermentasi dan menghasilkan rasa asam dan segar.

Sejarah Kimchi dari Korea Selatan yang Miliki Cita Rasa Pedas Asam

Sering dengar tentang kimchi atau bahkan Anda pernah memakannya, namun Anda pasti belum tahun mengenai sejarah kimchi dari Korea dan bagaimana perkembangannya

Kimchi cukup populer di Indonesia, makanan asal Korea Selatan ini terbuat dari sawi dan diberikan bumbu kemudian difermentasi. Ternyata makanan pendamping ini pada zaman dahulu dibuat agar saat musim dingin para warga Korea tetap bisa memakan sayuran.

Menurut sejarah, pendudukan asal negeri ginseng tersebut sangat menyukai mamakan sayuran dalam setiap menu hariannya. Namun, ketika musim dingin tanaman sayuran mati sehingga sayuran sangat jarang ditemukan pada musim dingin.

Untuk mengatasi masalah tersebut, akhirnya mereka mengawetkan sayuran diawetkan dengan cara diasinkan. Makanan fermentasi diawetkan pada zaman dahulu berbeda dengan jenis yang saat sudah menggunakan berbagai macam bumbu hingga pasta cabai.

Menurut sejarah kimchi dari Korea, pada zaman dahulu pengawetan hanya menggunakan garam saja dan menyimpannya pada wadah-wadah yang kedap udara dan tertutup rapat.

Pada awal penerapan teknik ini, sayuran digunakan ternyata bukan sawi putih seperti saat ini digunakan. Sayuran yang difermentasikan pertama kali adalah lobak dicelupkan ke dalam pasta atau air garam.

Jenis-Jenisnya mulai beragam termasuk menggunakan sawi putih atau kubis China. Sejarah ini dibuktikan oleh salah satu dokumen yang ditemukan pada Dinasti Goryeo.

Menurut dokumen sejarah yang ditulis oleh seorang Penyair Lee Kyu Bo sekitar tahun 918-1392, makanan bernama kimchi ini dibuat dengan cara difermentasi menggunakan pasta kedelai dan dapat disantap pada musim panas hingga musim dingin.

Perkembangan dari Kimchi asal Korea Selatan

Makanan asli negeri ginseng ini mengalami perkembangan dengan menambahkan berbagai macam bumbu hingga menambahkan pasta cabai untuk membuatnya lebih pedas. Dahulu, sayuran yang sering dibuat menjadi makanan fermentasi ini adalah lobak.

Namun, saat makanan khas ini juga dibuat menggunakan sayuran lainnya seperti sawi putih, daun bawang, timun, sawi hijau dan masih banyak lagi. Sejarah kimchi dari Korea Selatan ini terus berkembang, apalagi setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing.

Perbedaan ini biasanya disebabkan dari penggunaan bumbu yang berbeda dari mulai minyak wijen, minyak ikan, undang fermentasi dan rempah-rempah lainnya.

Tradisi Kimjang, Kegiatan Membuat Kimchi Bersama-Sama

Tidak hanya dikenal sebagai makanan warisan nenek moyang, hidangan pendamping ini juga sudah menjadi budaya bagi warga Korea Selatan. Kimjang, merupakan kegiatan membuatnya bersama-sama yang dilakukan setiap keluarga atau kelompok masyarakat tertentu di musim gugur.

Dalam sejarah kimchi dari Korea Selatan, tradisi sudah ada sejak zaman dahulu. Biasanya dalam tradisi Kimjang, semua keluarga akan membuatnya dalam jumlah sangat banyak karena bertujuan untuk mengamankan stok makanan untuk musim dingin.

Bahkan, pada beberapa kesempatan Kimjang akan dibuat dalam acara besar-besaran dimana semua orang bisa ikut serta. Acara ini diadakan untuk tetap melestarikan budaya warisan nenek moyang.

Jenis-Jenis Kimchi yang Populer Hingga saat ini

Sudah berbeda zaman, menurut sejarah kimchi dari Korea hanya diasinkan menggunakan pasta garam tanpa bumbu kini tidak populer lagi.

Mengalami perkembangan zaman, kini makanan khas dikenal sebagai makanan fermentasi yang dibuat menggunakan banyak bumbu sehingga akan memunculkan cita rasa yang lebih khas. Sayuran biasa digunakan adalah sawi putih dan lobak

Tidak hanya terbuat dari sayuran sawi, makanan fermentasi asal negeri ginseng ini juga dibuat dari sayuran-sayuran lainnya. Berikut ini daftar jenis-jenis populer saat ini.

  1. Chonggak Kimchi
    Jenis ini terbuat dari lobak, bumbu-bumbu yang digunakan sebenarnya sama saja dengan jenis yang biasa namun perbedaannya jenis ini akan menggunakan lobak berukuran kecil. Teksturnya akan lebih renyah daripada jenis lainnya.
  2. Gat Kimchi
    Berbeda dengan sawi putih, jenis kimchi dengan bahan utama sawi hijau akan memiliki cita rasa yang berbeda. Jenis ini memiliki rasa lebih asal dan tidak terlalu berair, biasanya akan lebih mudah ditemukan di provinsi Cholla.
  3. Baek Kimchi
    Sama-sama menggunakan sawi putih, namun jenis ini tidak terasa pedas sama sekali. Bahan-bahan yang digunakan antara lain bawang putih, kucai, lobak, buah pir, jujube dan kurma.
  4. Bossam Kimchi
    Bossam memiliki arti dibungkus atau dibalut, berbeda dengan jenis lainnya sawi akan digunakan untuk membalut bumbu-bumbunya yang telah dicampur dengan kacang-kacangan, seafood, dan buah-buahan. Pembuatannya yang sulit membuat jenis ini sangat jarang ditemukan.
  5. Olsobagi Kimchi
    Selain sawi putih, Olsobagi Kimchi mungkin akan cocok dengan lidah masyarakat Indonesia. Olsobagi menggunakan bahan dasar timun dibelah menjadi empat bagian. Sayuran lain yang digunakan antara lain sawi, wortel dan lobak. Teksturnya renyah, biasanya akan menjadi makanan penglengkap sup lobak.

Sudah mengenal sejarah kimchi dari Korea Selatan dan jenis-jenisnya, membuat Anda semakin penasaran dengan cita rasa makanan asam pedas ini. Di Indonesia, sudah banyak yang menjualnya atau membuatnya sendiri dengan melihat beberapa tutorial di internet.